Simaklah properti kaum muda usia SLTP dan SMU, di kamarnya, di lemarinya, di meja belajarnya, di kelasnya, di dompetnya, dsb. niscaya akan ditemukan foto-foto, poster public figure yang bisa jadi aktor/aktris, penyanyi, atlet olah raga hingga tokoh kartun. Ada apa gerangan foto-foto mereka ada di sana? Anggota keluarganya? Bisa jadi, namun, kemungkinannya kecil. Orang-orang itu, tidak lain, adalah idola para muda. Namun, seringkali dijumpai kejadian di mana idola menjadi alasan sehingga seorang muda berbuat negatif. Misalnya, tidak belajar, hanya demi menonton F-4 di TV. Melalaikan tugas hariannya karena pergi ke mall untuk jumpa fans, dsb. Jadi idola hanya semata-mata berhala? Baik kalau sejenak kita menyelami pemaparan berikut ini. Idola: Sebuah Kewajaran dan KewajibanMengapa kaum muda memiliki sosok idola dalam hidupnya? Baik kalau kita sejenak menyelami hal ini melalui pendekatan psikologis. Menurut teori perkembangan moral Kohlberg, masa muda ini digolongkan ke dalam tahap konvensional. Pada masa ini, kaum muda mulai sadar akan adanya dunia lain di luar dirinya. Selanjutnya, kesadaran akan adanya orang lain dan lingkungan lain yang lebih luas di luar dirinya itu diejawantahkan dalam bentuk penyesuaian. Pada masa konvensional ini, secara psikologis, seorang muda menjadi pribadi yang konformis. Nah, dalam kerangka penyesuaian inilah, ia membutuhkan sosok seorang idola. Menurut teori perkembangan identitas Erickson, masa muda merupakan masa kekaburan identitas, alias krisis identitas. Memasuki masa muda, muncul pertanyaan besar dalam dirinya, who am I? Selanjutnya, dalam menapaki perjalanan hidupnya mencari identitas dirinya, ia membutuhkan sosok seorang idola sebagai acuan yang akan mengarahkan dan menyemangati hidupnya.Jadi, kaum muda yang memiliki sosok idola dalam hidupnya merupakan suatu kewajaran, dan bahkan, bisa dikategorikan sebuah kewajiban. Melalui idola, ia dapat mencapai pribadi yang sehat, dewasa, dan tentunya, sukses.Idola menjadi Berhala?Bisakan idola menjadi berhala? Tentu bisa! Bahkan secara etimologis, idola berasal dari kata benda bahasa Latin, idolium yang hartinya orang halus, bayangan, hantu, arca berhala, dan berhala. Ketika seorang penggemar F-4 melalaikan tugasnya untuk belajar dan mengutamakan menonton Meteor Garden, padahal keesokan harinya, ia akan menghadapi ujian, ia telah menjadikan idolanya F-4 sebagai berhala. Sosok idola juga akan menjadi berhala saat seorang kakak yang menggemari sepakbola bola menonton pemain bola idamannya dengan menghiraukan permohonan adiknya yang minta pertolongannya dalam mengerjakan PR. Pada fase ini, idola tak lebih dari sebuah berhala; persis seperti berhala yang membuat orang-orang kafir mengabdikan diri padanya tanpa ada suatu kegunaanpun. Idola dapat menjadi berhala saat orang muda dengan idola itu bukannya terbantu dalam beradaptasi dalam kehidupan sosialnya dan menemukan identitas dirinya, tapi malahan menjelma menjadi pribadi yang egoistik dan tidak sehat. Menuai Buah dan Be Yourself!Wajib diingat bahwa idola itu hanyalah sebatas sebagai sarana, bukan tujuan. Melalui sosok, idola, kaum muda dapat mencapai pribadi yang sehat, dewasa, dan berhasil. Seorang idola akan sungguh-sungguh menjadi sosok idola saat kita telah menghayati dan memiliki nilai-nilai positif yang dimilikinya. Intinya, kita harus menuai buah-buah positif yang dimiliki oleh sosok idola kita. Selanjutnya, buah-buah itu harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, janganlah kita terikat pada idola kita masing-masing supaya suatu saat, bila sosok idola kita berubah drastis ke arah negatif, kita tidak tergoncang dan jadi turut terhanyut dalam kenegatifannya. Idola berbeda dengan diri kita. Jadi, be yourself!Sosok idola akan berguna bila melaluinya, pribadi seorang muda dapat berkembang menuju pribadi yang sehat, dewasa, dan sukses. Nah, dengan idolamu masing-masing, sudahkah pribadimu mencapai kedewasaan dan meraih sukses? Atau, malahan, idola kita menjadi berhala?
Diposting oleh Semangat
Blackinnovationawards goes to campus
Diposting oleh Semangat
Jumat, 27 Februari 2009 di 21.00 | 0 komentar  


Djarum Black Slimz tampil ramping dengan ukuran sebesar 6,1 mm dan panjang 95 mm menggunakan kertas berwarna hitam

SLIM bukan beratri MINIM

Diposting oleh Semangat
Kamis, 29 Januari 2009 di 09.26 | 0 komentar  
Hitam, kulitnya hitam . . . Tetapi putih isinya, itulah manggis namanya
Hitam, orangnya hitam . . . Tetapi manis senyumnya, itulah pujaan saya
Hitam, bungkusnya hitam . . . Tetapi mantaf rasanya, itulah pilihan saya
" DJARUM BLACK " namanya

Entah mengapa sebabnyaWarna hitam aku suka . . .
Hingga benda yang kupunya Banyak yang hitam warnanya
Diposting oleh Semangat
Boleh kita . . . .
1. Kulit Hitam
2. Rambut Hitam
3. Baju Hitam
4. Celana Hitam

Semoga nasib kita tidak HITAM . . . . . .
Diposting oleh Semangat
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates